Hunian sesuai karakter, adalah solusi untuk memperkuat interaksi antara kita dan lingkungan. Memanfaatkan setiap ketinggian jadi ruang fungsional, akan melegakan ruang, dan perkuat karakter ruang
Desain
hunian pun tak hanya berurusan dengan caramendapatkan rasa aman, nyaman, dan
tempat yang teduh. Desain hunian kini mengakomodasi kemampuan untuk mengarahkan
seseorang untuk mengubah perilakunya sesuai dengan aturan yang ada di
lingkungan tempat hunian itu berdiri. Hidup di apartemen contohnya, semakin
banyak orang yang “dipaksa” untuk berubah, atau minimal menyesuaikan diri.
Penghuni apartemen secara tak langsung akan lebih memperhatikan kondisi eksternal
huniannya, keamanannya, dan utilitas bangunannya (termasuk suplai listrik dan
air).
Lalu
bagaimana cara mendapatkan hunian yang bisa sesuai karakter atau bisa mengubah
karakter kita jadi jauh lebih baik? Ada beberapa cara seperti berikut:-
-
Memanfaatkan desain fungsional, terolah secara vertikal . Hidup tak
hanya berlangsung di lantai ruangan, tapi di setiap ketinggian ruangan kita
bisa dimaksimalkan menjadi ruang yang fungsional. Memaksimalkan setiap
ketinggian menjadi ruang-ruang yang lebih hidup akanmembuat kita menyadari
hal-hal baru tentang potensi diri yang bisa dimaksimalkan lebih lanjut. Contoh
termudah adalah memanfaatkan lemari menjadi area tangga di apartemen berukuran
3mx3m karya arsitek Raul Renanda. Lemari buku yang fungsional untuk buku,
dimanfaatkan ketinggiannya untuk menjadi fungsional bagi kaki yang menapak
mencapai dipan di area atas.
-
Memanfaatkan sisa-sisa ruangan menjadi “milik” panca indera kita.
Sudut ruang seringkali menjadi prioritas terakhir, baik secara
pemanfaatannya maupun perawatan setelah dimanfaatkan menjadi ruang-ruang
dihunian kita. Permainan warna bisa jadi solusi agar area sudut bisa lebih
hidup tak menjadi “lost space” yang mengurangi kualitas ruang. Kualitas ruangan
akan terasa saat penghuni bisa merasakan keterkaitan secara positif dengan
ruang yang ia tempati.
- Gunakan material sebagai media untuk mengembangkan daya pikir dan daya apresiasi . Rumah adalah surga kita saat seluruh jiwa dan raga bisa terkait dengan desain hunian yang kita tempati. Hunian bisa terkait secara kontemplatif, dimana ruang-ruang di setiap hunian memberikan inspirasi dan “ruang interaksi” bagi penglihatan, penciuman, perasa, pendengaran, dan pengecapan.